Ketua DPRD Jateng Pastikan Tol Trans Jawa Selesai 14 Desember

DPRD
Rukma Setyabudi (sedang menunjuk) berdialog dengan Dirut PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto (bertopi) di Simpang Susun Krapyak Semarang, Selasa (11/12) | Foto: Istimewa/joss
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi, memastikan pembangunan fisik proyek tol Trans Jawa di wilayah ini selesai pada Jumat (14/12) mendatang. Hal itu diperoleh dari hasil peninjauan langsung ke ruas Semarang-Batang dan Salatiga–Kartasura, Selasa (11/12).

“Dari hasil pengecekan dan konfirmasi kepada penanggung jawab proyek serta pengelola tol, secara teknis bisa saya pastikan pembangunan fisik proyek tol yang ada di wilayah Jateng akan selesai besok Jumat,” kata Rukma Setyabudi, seusai meninjau Proyek Tol Semarang-Batang, hari ini.

Saat meninjau Proyek Tol Salatiga-Kartasura yang dibangun oleh PT Jasamarga Solo Ngawi, Rukma diterima Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno, beserta jajarannya; sementara saat melakukan pengecekan ruas Semarang Batang, diterima Dirut PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto dan koordinator pelaksana proyek.

Rukma menuturkan memang ada sejumlah titik kritis yang mendapat perhatian khusus pengerjaannya. Titik itu adalah fly over Jalan Hamka Ngaliyan Kota Semarang dan RAMP di simpang susun dari arah Batang yang masuk ke ruas Tol Seksi C Kota Semarang.

DPRD
Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno (kelima dari kiri) menggelar gambar detil proyek saat memberi penjelasan kepada rTim Peninjau DPRD Jateng yg dipimpin Ketua DPRD, Rukma Setyabudi, di Jembatan Kali Kenteng, Selasa (11/12) | Foto: istimewa/joss.co.id

Selain itu juga arah sebaliknya yang ada di wilayah kerja PT Jasamarga Semarang Batang serta fly over Nglungu sekitar dua kilometer sebelum Simpang Susun Ngasem yang ada wilayah kerja PT Trans Marga Jateng namun pembangunannya dilakukan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi.

Dirut PT Jasamarga Semarang Arie Irianto membenarkan hal tersebut, fly over Jalan Hamka Ngaliyan dan RAMP 1-5 perlu perhatian khusus.

Untuk itu, pihaknya mengerahkan peralatan dalam jumlah besar dan alokasi tenaga kerja yang cukup banyak. Hal itu diharapkan bisa mengatasi pembangunan di dua ttitik kritis Tol Semarang-Batang tersebut.

“Minta doanya supaya kami bisa menyelesaikannya tepat waktu, dan terhindar dari gangguan,” ucap Arie Irianto.

Sementara itu, Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno, menambahkan untuk fly over Nglungu ditargetkan bisa selesai Maret 2019, namun pembangunannya tidak akan menganggu operasional tol.

David juga mengakui exit toll ke Bandara Internasional Adisoemarmo Solo juga belum selesai karena diperlukan dukungan Peraturan Daerah Rancangan Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) dari Kabupaten Boyolali.

Baca jugaSBY Sambangai Gunungkidul, Ada Apa? 

“Relokasi sekitar 40 rumah dinas TNI AU perlu dukungan regulasi karena harus mengubah ruang hijau menjadi areal untuk pertahanan keamanan. Dari TNI AU sudah clear, tinggal proses regulasi di daerah saja,” ungkap David.

Beberapa sumber JoSS.co.id menyebutkan Tol Jakarta-Surabaya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo antara tanggal 17- 20 Desember.

Semula pihak Istana menghendaki peresmian tanggal 17/12 namun Menteri PUPR dan Menteri BUMN meminta agar bisa dilakukan tanggal 20/12.

“Tanggal berapapun yang diperintahkan kami siap,” kata Arie Irianto, Dirut PT Jasamarga Semarang Batang yang juga dikonfirmasi oleh Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno.

Rukma mengapresiasi progres dan kerja keras kontraktor dan penyelenggara tol dalam mempersiapkan pengoperasiannya agar dapat digunakan saat Libur Natal dan Tahun Baru.

“Ini kerja besar yang dilakukan secara bersama. Kita patut bangga menyambut pengoperasian Tol Jakarta-Surabaya yang di wilayah Jateng membentang dari Brebes sampai Sragen bisa selesai sebelum diresmikan oleh Presiden Jokowi,” tutur Rukma.

Dia juga mengapresiasi managemen proyek yang tetap efisien dan aman, dengan kecelakaan kerja seminimal mungkin.

“Saya sudah konfirmasikan, percepatan penyelesaian sebelum 14 Desember ternyata tidak menimbulkan biaya tambahan. Tidak ada surcharge dari kontraktor. Ini patut kita banggakan, karena pembangunan Tol Jakarta-Surabaya juga mengedepankan prinsip efisien,” tutup Rukma. (awo/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*