Gatwick Dibuka, Penerbangan Di London Berangsur Normal

London
Bandara Gatwick, London | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, LONDON – Bandara Gatwick di London, Inggris berangsur normal. Ini setelah otoritas setempat membuka kembali layanan penerbangan secara terbatas usai ancaman pesawat nirawal (drone) mereda.

“Landasan pacu Gatwick kini tersedia dan pesawat dengan jumlah terbatas sudah dijadwalkan berangkat dan mendarat,” tutur otoritas Gatwick melalui Twitter, Jumat (21/12).

Bandara Gatwick ditutup dua hari terakhir lantaran ada ancaman sejumlah drone. Namun, Kepala Eksekutif Bandara Gatwick, Stewart Wingate, mengatakan bahwa operator drone yang sempat mengancam bandara tersebut masih dalam proses pencarian.

“Belum ditemukan,” ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (21/12).

Stewart menyatakan kebijakan pembukaan Getwick bisa berubah setiap waktu. Landasan pacu bisa saja ditutup tanpa pemberitahuan jika ditemukan ancaman drone lain.

Bandara Gatwick sendiri sudah ditutup sejak petugas melihat lebih dari 50 drone melintas di sekitar landasan pacu sejak Rabu (19/12) pukul 21.00 waktu setempat. Perwakilan kepolisan wialyah Sussex, Hason Tingley, mengatakan petugas tak segan menembak drone bahwa kembali melihat pesawat nirawak tersebut.

“Kami akan melakukan apa pun untuk memastikan drone itu tidak ada di sana dan menghilangkan semua gangguan sehingga Gatwick dapat kembali normal,” tegasnya.

“Salah satu pilihannya adalah menggunakan petugas bersenjata api. Mereka sudah bersiaga di lapangan hari ini (Kamis) dan kemungkinan menggunakan opsi taktis sangat terbuka bagi kami,” pungkas Hason.

Baca juga: Sambut 1.100 Taruna Akpol Begini Pesan Hendi

Diberitakan sebelumnya, puluhan jadwal penerbangan di London dibatalkan karena banyak drone illegal berkeliaran di Bandara Gatwick. Imbasnya, sekitar 110.000 calon penumpang terlantar di bandara tersibuk ke dua di Inggris ini. Banyak orang yang hendak merayakan Natal akhirnya terganggu kepergiannya.

Meski belum berhasil menangkap operator drone namun polisi menyatakan tak ada indikasi terorisme dalam peristiwa ini. Lebih dari 20 unit kepolisian diturunkan untuk mencari dan mengejar operator drone bermasalah ini.

Menteri Transportasi Inggris Chris Grayling menilai hal ini adalah aksi yang disengaja.“Ini adalah drone komersial. Setiap kali Bandara Gatwick mencoba membuka landas pacunya, drone-drone itu muncul,” ujarnya.

Juru Bicara Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengutuk peristiwa dan menyebutnya sebagai hal yang tidak bertanggung jawab serta tidak dapat diterima. Di Inggris, drone dilarang terbang dalam radius 1 kilometer (km) dari kawasan bandara. Sanksinya adalah hukuman penjara selama lima tahun. (Joy)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*