Basuki : Ada Something Jika Tolak Pembangunan di Papua

Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Tidak ada rakyat Papua yang menolak pembangunan infrastruktur. Demikian ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyikapi pembantaian terhadap pekerja yang tengah menggarap proyek Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Bagi Basuki perlu dicurigai dan ditelusuri motifnya jika ada pihak yang mengatasnamakan rakyat Papua menolak pembangunan di Bumi Cendrawasih.

“Kalau ada yang menolak, pasti ada something di belakang,” kata Basuki di Semarang, Rabu (12/12).

Kementerian PUPR saat ini tengah menggarap jalan Trans Papua sepanjang 3.500 Km. Belum lama ini ada aksi penembakan terhadap puluhan pekerja PT Istaka Karya yang tengah melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan di Kali Yigi – Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Pembantaian tersebut diduga kuat dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.

Basuki menegaskan insiden tersebut tidak akan mempengaruhi upaya pembangunan infrastruktur Papua. Pembangunan jalan Trans Papua tetap berjalan. Baginya, aksi KKB bagian dari sebuah resiko yang harus diambil pemerintah dalam rangka memajukan Papua.

Baca jugaNYIA Beroperasi, Imigrasi Jogja Minta Naik Peringkat

“Itu hanya pernak-pernik. Tapi, tidak ada satu pun ruas trans-Papua yang ditolak masyarakat. Sehingga insiden keamanan itu adalah salah satu kriteria (ancaman pembangunan) di Papua. Biasanya kan soal lahan, topografi, gelologi dan cuaca,” beber dia.

Paska pembantaian, untuk sementara pembangunan jalan di wilayah Kali Yigi – Kali Aurak memang dihentikan. Namun sifatnya sementara. Akan dilanjutkan setelah ada jaminan keamanan dari aparat TNI – Polri.

“Karena ada insiden maka berhenti. Dilanjutkan segera kalau Panglima TNI dan kapolda merekomendasikan saya, saya jalan,” tegas dia.

Basuki menambahkan proyek jalan Trans-Papua terbentang dari Papua Barat hingga Papua. Selain Nduga, potensi gangguan keamanan ada di lima ruas jalan antara Wamena, Kenyam, Habema, Nduga, dan Mamuju.

“Yang pasti perlu ada jaminan keamanan untuk pelaksanaan pembangunan,” pungkas Basuki. (Joy/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*