Mitos Atau Fakta: Vetsin Bisa Memicu Kanker

mitos
Monosodium Glutamat (MSG) | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Mitos mengenai vetsin atau monosodium glutamat (MSG) yang dipercaya mampu menyebabkan kanker, benarkah?

dokter Tadjoedin, Sp.PD (spesialis penyakit dalam) mengatakan bahwa MSG secara tidak langsung mungkin bisa menyebabkan terjadinya kanker jika dikonsumsi terus menerus. Dampaknya akan terjadi obesitas dan hal ini yang kemudian meningkatkan risiko kanker.

Menurut Tadjoedin jika kita sering mengonsumsi MSG hingga obesitas bukan hanya bahaya kanker yang menghampiri ke tubuh melainkan juga masalah pankreas sampai percepatan penuaan.

“Kandungan MSG itu membuat otak manusia menjadi berpersepsi bahwa makanan yang dimakan menjadi lebih enak, dan membuat orang jadi makan terus menerus dan nggak terkontrol. Dari hal tersebut berat badan mengalami kenaikan dan itulah yang dapat menyebabkan risiko terjadinya kanker,” ujarnya saat ditemui detikhealth di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, belum lama ini.

Oleh karena itu dr Tadjoedin menekankan kepada masyarakat pentingnya menjaga gaya hidup yang sehat.

Mulai dari menjaga pola makan dengan kadar gizi seimbang, tidak merokok, tidak minum alkohol, menjaga berat badan tetap ideal, dan selalu berolahraga secara teratur agar tubuh sehat tidak mudah terkena kanker.

Baca jugaBNNP Jateng Musnahkan Sabu Seberat  3,2 Kg

Konsumsi MSG sebaiknya jangan sampai melebihi batas aturan yang disarankan per harinya. WHO merekomendasikan batas maksimal konsumsi micin adalah 6 gram per hari. Sementara Kementerian Kesehatan RI menyebutkan batas aman konsumsi micin adalah 5 gram per hari.

Ahli gizi dan diet dari University of Sydney, Leona Victoria Djajadi MND, menjelaskan fakta mengenai konsumsi micin secara berlebihan bagi tubuh. Diungkapkannya, micin atau MSG memiliki kandungan natrium atau garam yang tinggi.

Jadi harus dipertimbangkan terutama bagi penderita hipertensi dan penyakit ginjal.

Sementara itu, dilansir dari helium.com, MSG masuk dalam kategori excitotoxin atau neurotoksin.

Jika dikonsumsi secara lama kelamaan (degeneratif) maka dapat merusak otak dan sistem saraf. Untuk itu perlu mengurangi konsumsi MSG dalam batas normal.

MSG juga memberikan efek ingin makan terus karena memicu insulin dan ketagihan untuk makan. Sehingga efeknya terjadi pada penyimpanan lemak dalam tubuh. Laporan penelitian dari UAE University juga mengungkapkan konsumsi MSG memungkinkan terjadinya peningkatan peluang obesitas.

Maka perhatikan asupan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama pada camilan atau makanan ringan yang sering dikonsumsi. Agar bisa ngemil dan tetap menjaga asupan micin, pilih camilan yang tepat seperti FitChips yang kalorinya rendah dan dibuat tanpa MSG. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*