IAEA Memantau Pembuangan Limbah Nuklir Jepang ke Laut dengan Ketat

pembuangan limbah nuklir Jepang
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam kunjungannya ke Jepang. IAEA Menilai Rencana Jepang untuk Melepaskan Air yang Diolah ke Laut di Fukushima Konsisten dengan Standar Keamanan Internasional. (Martin Klingenboeck/IAEA)
Mari berbagi

JoSS, TOKYO – Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tengah memberikan perhatian khusus terhadap tindakan pembuangan limbah nuklir Jepang ke laut.

IAEA sedang melakukan pengambilan sampel secara independen dan berkomitmen untuk terus memantau proses pembuangan air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima di Jepang ke laut.

Rafael Grossi, Direktur Jenderal IAEA, berbagi informasi ini melalui akun media sosialnya. Ia mengonfirmasi bahwa verifikasi telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan dari pengambilan sampel terbaru di Fukushima Daiichi, kadar tritium dalam air limbah yang dibuang ke laut berada jauh di bawah batas operasional yang ditentukan.

“Kami akan melanjutkan pengambilan sampel dan pemantauan independen hingga [prosesnya] selesai,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (28/8/2023).

Grossi menekankan bahwa IAEA akan terus melakukan pengambilan sampel dan pemantauan independen hingga proses pembuangan limbah radioaktif selesai. Ia memastikan bahwa IAEA akan secara berkelanjutan memantau PLTN Fukushima dan akan ada di sana hingga tahap terakhir dari proses pembuangan ini.

Baca Juga: Jepang Mulai Buang Air Radioaktif Limbah PLTN Fukushima ke Laut, Mengandung Tritium

Pada bulan Juli 2023, IAEA telah menyatakan bahwa dampak radiologi terhadap manusia dan lingkungan akibat pelepasan limbah nuklir dari Fukushima dapat diabaikan. Meskipun demikian, pernyataan ini tidak sepenuhnya mendukung keputusan pemerintah Jepang yang telah menuai kritik dan kecaman, terutama dari negara-negara tetangga dan yang berbatasan langsung dengan Jepang.

Meskipun adanya penolakan dari komunitas nelayan lokal dan China, Jepang mulai melaksanakan pembuangan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima pada 24 Agustus 2023. Dalam tahap awal ini, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan mencampur sekitar 7.800 ton air olahan dengan air laut, dan campuran air tersebut akan dibuang selama 17 hari berturut-turut.

“Hari ini saya menegaskan kembali kepada Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa bahwa kami akan berada di sana sampai tetes terakhir habis,” jelasnya.

TEPCO telah mengisi fasilitas yang dikenal sebagai poros pembuangan vertikal dengan air yang telah diolah dan diencerkan. Setiap ton air yang diolah akan dicampur dengan sekitar 1.200 ton air laut. Diperkirakan terdapat sekitar 1,3 juta ton air olahan di kompleks TEPCO, dan kehabisan kapasitas penyimpanan telah mendorong Jepang untuk memutuskan pembuangan air tersebut ke laut. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*