Puncak Arus Balik Libur Nataru, Jasamarga Tambah Gardu Exit di Tol Semarang Batang

Foto: cintamobil.com
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Puncak arus balik libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 diprediksi terjadi pada 24 Desember 2020. Guna mengantisipasi lonjakan pengguna jalan tol, PT Jasamarga Semarang-Batang menambah gardu transaksi di gerbang tol Kalikangkung.

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (PT JSB) Prajudi memprediksi adanya peningkatan volume lalu lintas kendaraan yang melewati Exit Gerbang Tol Kalikangkung. Jasamarga Semarang-Batang mencapai  36 ribu kendaraan dari arah Jakarta pada 24 Desember 2020.

Untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas, PT Jasamarga Semarang Batang menambah jumlah gardu di Gerbang Tol Kalikangkung  yaitu exit dari 9 gardu menjadi 17 gardu dan entrance dari 5 gardu menjadi 12 gardu.

Dia menjelaskan Prediksi puncak volume lalu lintas (lalin) untuk arus mudik adalah pada hari Kamis tanggal 24 Desember 2020 dan prediksi untuk puncak arus balik terjadi pada hari Minggu 3 Januari 2020. Selain menambah exit dan entrane Jasamarga Semarang-Batang juga menyiagakan delapan mobile reader, untuk membantu proses transaksi di gardu tol.

Baca juga: Perhatian! Libur Nataru ASN Dilarang Ke Luar Daerah

“Khusus pada layanan di tempat istirahat, PT JSB mengoptimalkan layanan di berbagai fasilitas yang tersedia dengan penerapan physical distancing melalui pembatasan pengunjung dan kapasitas parkir maksimum 50%, sebagai pencegahan penyebaran Covid-19,” tambah Prajudi, seperti dilansir dari metrojateng.com.

PT JSB juga menyiagakan petugas operasional dan pos pengamanan serta bekerjasama dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas buka/tutup tempat istirahat saat terjadi antrean kendaraan.

“Kami mohon komitmen pengguna jalan untuk dapat disiplin protokol kesehatan dimanapun berada. Bawa bekal dari rumah dan pastikan BBM terisi penuh sebelum melakukan perjalanan. Jika harus mampir ke rest area untuk istirahat, kami himbau untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak, memilih untuk take away makanan dibandingkan makan di tempat, membawa peralatan ibadah pribadi dan tidak perlu berlama-lama di rest area,” jelas Prajudi. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*